Sudah biasa seseorang mencari cara yang sukses memerlukan beberapa kali kegagalan , ada yang sedikit ada yang banyak , seperti thomas alva edison membuat bohlam , berhasil setelah percobaan ke 1000 , jadi “gagal” sebnyak 999 kali , dalam istilah thomas alva edison , “saya menemukan banyak cara untuk tidak membuat bohlam lampu” , sungguh menyejukkan y kata2 nya , kadang2 ketekunan manusia itu selalu diuji , sampai kuat berapa kali melakukannya ? , harus bisa membedakan ya , ketekunan dan konyol , kalo ketekunan , setiap kegagalan dianalisa , buat strategi baru , dilakukan lagi dst sedangkan konyol adalah melakukan hal yang sama persis terus menerus tapi mengharapkan hasil yang berbeda , hehehe
Sedangkan setiap manusia pasti memiliki ketakutan apabila merasa rugi tenaga , waktu dan biaya , bila menemui kegagalan terus menerus , sampai kapan saya harus bertahan atau melepaskan hal ini / berhenti ?
Saya dulu memiliki konsep bahwa saat saya putus asa sebuah pekerjaan itu mustahil atau tidak dikerjakan , saya akan melakukan langkah – langkah sebagai berikut :
- Saya mencari orang yang pernah menghasilkan uang di bisnis yang saya rintis
- Setiap kegagalan saya catat dan analisis penyebabnya , dan kedepan saya lebih disiplin , bila ada kejadian serupa saya sudah memiliki formulanya agar bisa terkendali
- Mencoba strategi baru , analisis , dst
- Selalu memikirkan / membayangkan hasil akhir sesuai yang diinginkan walaupun realita tidak seindah itu
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas ikhtiar
Dan pertanyaan kapankah batas ketekunan itu ?
ini jawaban saya “Batas dari ketekunan anda adalah sampai anda mempercayai bahwa hal itu mungkin dan bisa dilakukan ”
jadi kalo kita tidak meyakininya lagi dijamin semangat kita akan kendor dan mudah berubah fokus , apakah salah ? tentu tidak , kitalah penentu nasib kita sendiri , ada harga yang harus dibayar , bahkan diam atau tidak melakukan apa apa memiliki harga yang harus dibayar yaitu tidak kemana2 , dan itu tidak masalah bila memang kita menginginkannya.